Rabu, Februari 11, 2009

Hakikat Cahaya

Cahaya adalah satu bagian dari gelombang elektromagnetik (EM). Dalam mekanika quantum modern, cahaya dan semua spektrum dalam radiasi gelombang elektromagnetik lainnya (radio, infra merah, ultra violet, sinar-X, dan sinar gamma), dapat bersifat sebagai partikel dan dalam hal lain bersifat sebagai gelombang.Sifat dualisme ini sebelumnya di luar anggapan umum. Namun itulah yang teramati dalam eksperimen-eksperimen yang dilakukan. Ini adalah hakikat fisik cahaya. Pengetahuan tentang hakikatnya tersebut digunakan untuk mendeteksi, merekam dan menafsirkan pesan-pesan yang dibawanya, terutama pesan-pesan dari benda-benda langit yang jauh di sana. Hakikat fisik cahaya hanya melihat proses fisika sebagai sebab timbulnya atau terpancarkannya cahaya itu. Namun ada hakikat lainnya yang kadang-kadang terlupakan, bahwa cahaya adalah pemberian Allah. Proses fisika hanyalah caranya.

Para fisikawan pra-Newton menelaah bagaimana kita bisa melihat sesuatu benda. Tetapi kini telah difahami bahwa karena adanya cahaya terpancarlah kita bisa melihat sesuatu. Dari mana cahaya itu? Dalam Al-Qur'an surat An-Nur : 35 Allah menjelaskan bahwa Allah pemberi cahaya bagi langit dan bumi. Cahaya-Nya berlapis-lapis, cahaya di atas cahaya. Kemudian ketika Allah memberikan perumpamaan tentang kegelapan yang amat sangat hingga tak ada cahaya sedikit pun dinyatakan-Nya,
"...Bila dijulurkannya tangannya ke luar tak akan terlihatlah ia...."
Lanjutan ayat tersebut menegaskan,
"Siapa yang tak diberi cahaya oleh Allah tak akan bercahayalah ia." (Q.S. An-Nur:40).
"Cahaya" dalam ayat ini sering ditafsirkan sebagai "cahaya agama" atau hidayah. Namun ini bisa difahami dari segi harfiahnya secara umum bahwa Allah pemberi cahaya bagi langit dan bumi (Q.S. An-Nur 35) yang bisa berarti cahaya fisik bagi alam semesta dan "cahaya agama" atau hidayah bagi manusia. Kalau ini kita fahami, ini mengandung makna ketauhidan dalam memahami hakikat cahaya. Secara umum, itu menyatakan bahwa Allah yang memberikan cahaya kepada alam semesta hingga ia terlihat oleh mata kita atau oleh detektor yang kita buat. Bukan sekedar proses fisika yang berlaku.

0 komentar: