Jumat, Januari 23, 2009

Berkata Baik atau Lebih Baik Diam

Berkata Baik atau Lebih Baik Diam

"Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT.
dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam"
"Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT.
dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya"
"Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT.
dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya"


Berkata Baik atau Lebih Baik Diam

"Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT.
dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam"
"Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT.
dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya"
"Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT.
dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya"


Dalam upaya mendewasakan kita,salah satu langka awal yg harus kita adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga,juga memelihara lisan dengan baik dan benar.

Sebagaimana yang di sabdakan Rosululloh saw, berikut ini:

"barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam."
riwayat oleh Iman Bukhori

01.Jenis -Jenis Diam

Sesungguhnya diam itu sangat bermacam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah . semuanya tergantung paa niat, cara, situasi juga kondisi padadiri kita sendiri juga pada lingkungan .
Berikut jenis - jenis diam

A. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tau apa yang harus di katakan. Hal bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidak mengertianya, atau kelemehan, pemahaman dan alasan ketidak mampuan lainnya. Namun diam itu jauh lebih baik dan aman dari pada memaksakan diri bicara sok tau.

B. Diam Malas
Diam jenis ini merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak emood, tidak berselera atau malas untuk berbicara.

C. Diam Sombong
Diam seperti juga termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang di ajak bicara tiadak selevel dengannya.

D. Diam Khianat
Hal ini termasuk diamnya orang - orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat di butuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

E. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan ada pula buruknya, baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan memperkeruh suasana, sedangkan buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya juga menambah masalah.

F. Diam Utama (Diam Aktif)
Diam yang seperti inilah yang seharusnya kita lakukan, karena keutamaan bersikap diam hasi;l dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (Diam) maka akan menjadi maslahat lebih besar di banding dengan bicara.


02.Keutamaan Diam Aktif

A. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif kita akan menghemat kata - kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

B. Hemat Dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah S.W.T

C. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari Riya', Ujub, Takabbur dan aneka pnyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

D. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pendengar dan pemerhati yang baik, pemahamannya jauh lebih mendalam sehingga pengambilan keputusanpun jauh lebih Bijak da Arif.

E. Hikmah
Akan muncul tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah becahayanya Qolbu (Hati) memberikan ide dan gagasan yang cermerlang, Hikmah tuntunan dari Allah S.W.T akan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilaku.

F. Lebih Berwibawa
Tampa di sadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk memainkan atau meremehkan.

Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, di antaranya:
1. Diam dari perkataan dusta
2. Diam dari perkataan sia - sia
3. Diam dari komentar spontan dan celetukan
4. Diam dari kata yang berlebihan
5. Diam dari keluh kesah
6. Diam dari niat riya' dan ujub
7. Diam dari kata yang menyakiti
8. Diam dari sok tau dan sok pinter

Mudah - mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga Allah S.W.T ridho hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini di perkenangkan untuk mengantar kepergian ruh dengan sebaik - baik perkataan yaitu kalimat Tauhid "LAA ILAHA ILLALLAH" puncak perkataan yang menghantarkan ke Surga. Amin...Amin...Amin...

0 komentar: