Rabu, Februari 18, 2009

Akhir Alam Semesta

Pengetahuan tentang hari kiamat hanya Allah yang mengetahuinya. Manusia hanya diberi ilmu yang sedikit. Al-Qur'an hanya memberikan beberapa isyarat tentang hari kehancuran alam semesta ini. Bagian ini akan membahas beberapa mekanisme hari kehancuran yang digambarkan oleh Al-Qur'an dan tinjauan astronomisnya, sebatas perkembangan pengetahuan sampai saat ini.
Ketika menggambarkan Hari Qiyamat Allah menyatakan:
"Ketika lautan bergolak mendidih...."(Q.S.81:6)
Kata 'sujjirat' pada ayat itu berarti bergolak, (mendidih) terbakar, dan kering. Bisa jadi hal ini terjadi ketika matahari kita membengkak menjadi bintang raksasa merah. Menurut teori evolusi bintang, matahari kita akan membesar menjadi bintang raksasa merah menjelang kematiannya. Pada saat itu matahari bersinar sedemikian terangnya hingga lautan akan mendidih dan kering, batuan akan meleleh, dan kehidupan pun akan punah. Kemudian matahari akan terus bertambah besar hingga planet-planet disekitarnya, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, serta Mars, masuk ke dalam bola gas matahari. Barangkali kejadian inilah yang diisyaratkan di dalam Al-Qur'an sebagai bersatunya matahari dan bulan.
"Ketika pemandangan telah kacau balau, dan bulan hilang cahayanya; matahari dan bulan disatukan...."(Q.S.75:7-9)
Kita tidak bisa bicara tentang rentang waktu tibanya peristiwa ini sampai akhirnya kehancuran total alam semesta. Karena, walaupun secara teoritik dapat diperkirakan kapan matahari akan menjadi bintang raksasa merah, terlalu besar ketidakpastiannya. Dan memang ilmu tentang saat kiamat hanya Allah yang tahu.
Kehancuran total nampaknya bermula dari mulai berkontraksinya alam semesta. Kontraksi atau pengerutan alam semesta yang digambarkan dalam model alam semesta "tertutup" (Bagian 4) mirip dengan gambaran Al-Qur'an tentang hari kehancuran semesta.
"Ketikamataharidigulung danbintang-bintang berjatuhan....(Q.S.81:1-2)
Mungkin ini menggambarkan ketika alam semesta mulai mengerut. Ketika itulah galaksi-galaksi mulai saling mendekat dan bintang-bintang, termasuk tata surya, saling bertumbukan atau dengan kata lain 'jatuh' satu terhadap yang lain. Alam semesta makin mengecil ukurannya. Dan akhirnya semua materi di alam semesta akan runtuh kembali menjadi satu kesatuan seperti pada awal penciptaannya. Inilah yang disebut Big Crunch (keruntuhan besar) sebagai kebalikan dari Big Bang, ledakan besar saat penciptaan alam semesta. Kejadian inilah yang nampaknya digambarkan di dalam surat Al-Anbiyya:104 dengan mengumpamakan pengerutan alam semesta seperti makin mampatnya lembaran kertas yang digulung.
"Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran buku, sebagaimana Kami mulai awal penciptaannya akan Kami ulangi seperti itu." (Q.S.21:104)
Penutup
Satu hal yang kita tunggu pembuktiannya adalah tentang model alam semesta. Dari dua alternatif model, "terbuka" (alam akan terus mengembang selamanya) dan "tertutup" (alam mengembang sampai waktu tertentu kemudian mengembang), sementara ini belum dapat dipastikan mana yang paling kuat bukti-bukti observasinya. Bahkan sampai kini ini merupakan salah satu masalah tak terpecahkan dalam astronomi, karena sulitnya mendapatkan bukti observasional. Sementara itu nampaknya Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa alam semesta mengembang kemudian akan runtuh seperti digambarkan dalam model "tertutup". Kita tunggu bukti-bukti itu.



0 komentar: