Di ujung rerimbunan bambu
Kusaksikan Bulan berdendang lagu cinta
Sambil menengadah pada tatapan sang Matahari
Seakan Bulan sedang malu pada kawanan Bintang - bintang
Yang menertawakannya penuh kecemburuan
Menyembul sinar kian pucat pasi
Bulan menghilang dalam kegelapan
Di ujung rerimbunan bambu
Kusaksikan Bulan berdendang lagu cinta
Sambil menengadah pada tatapan sang Matahari
Seakan Bulan sedang malu pada kawanan Bintang - bintang
Yang menertawakannya penuh kecemburuan
Menyembul sinar kian pucat pasi
Bulan menghilang dalam kegelapan
Bulan, bulan ....
Di bumi Tuhan, kau kutemukan
Di bumi Tuhan sinarmu kurasakan
Di bumi Tuhan gelap hati kau terangkan
Di bumi Tuhan cahayamu lembut kupandang
Tapi mengapa kini sinarmu kau sembuyikan
Di balik bambu. bambu kebencian
Sedangkan aku masih di bumi Tuhan
Biarlah malam tak pernah siang
Agar nyanyianmu tetapbisa ku dengarkan
Atau biar kutertidur dalam anasnya siang
Agar tiada pernah kau tergantikan
Oleh panasnya mentari yang membakar
ribuan kenangan
Di bumi Tuhan ini, aku adalah penantian
By : Ridwan
Lokasi : PP Babussalam
call : +623314085554, +623419558378, +6285731040914
Jumat, Januari 23, 2009
ERHANA BULAN - BAMBU
Diposting oleh Rid_One di 10.45
Label: Puisi - Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar